FSLDK Bandung Raya In Action

Forum Silaturahim Lembaga Dakwah Kampus Bandung Raya (FSLDK) mengirimkan kader-kader terbaiknya dalam Sarasehan Nasional Aktivis Dakwah Kampus Indonesia di Universitas Gajah Mada (UGM), Yogyakarta, tanggal 28-30 Oktober 2011.

FSLDK Bandung Raya Peduli Bencana

Salah satu bidang yang memperhatikan kondisi korban bencana, salah satunya bencana banjir di Baleendah, Kabupaten Bandung. FSLDK yang terdiri dari seluruh LDK se- Bandung Raya melakukan aksi trauma healing kepada anak-anak, remaja, bahkan orang tua.

SKI IT Telkom, Pusat Komunikasi Daerah (PUSKOMDA) 2010-2012

Sentra Kegiatan islam (SKI) IT Telkom kembali diamanahkan oleh LDK-LDK se-Bandung Raya untuk menjadi Puskomda Bandung Raya dalam masa kerja 2010-2012.

Sejarah Singkat FSLDK

Forum Silaturahhim Lembaga Dakwah Kampus Nasional (FSLDKN) merupakan salah satu bentuk koordinasi dakwah yang berfungsi sebagai sarana bagi terciptanya gerak dakwah yang teratur, terpadu, dan kompak tadi menuju ummatam wahidah. Cikal bakal lahirnya FSLDKN adalah acara yang bernama Saresehan LDK yang diadakan pada tanggal 14-15 Ramadhan 1406 atau 24-25 Mei 1986 oleh Jamaah Shalahuddin UGM, bertempat di UGM, Yogyakarta .

Disaster Management Training

Untuk membekali kader-kadernya dalam menanggulangi bencana, FSLDK mengadakan pelatihan manajemen bencana bekerja sama dengan lemabag-lembaga yang profesional.

Rabu, 29 Agustus 2012

Innalillahi, Sulteng Berduka..


Innalillahi, Sulteng Berduka..

Sekitar 10 desa diantaranya Lemusa, Boyantongo, Dolago dan 8 desa lainnya di kab parigi moutong, Sulawesi Tengah di hantam banjir bandang pada Sabtu (25/8) pukul 21.00 wita. Dilaporkan, sebanyak 326 keluarga (KK) atau 1.424 jiwa mengungsi. Jumlah korban meniggal berjumlah 5 orang, jenazeh sudah dievakuasi ke RS. Anuta Loko Parigi.

Sementara itu akses transportasi trans sulawesi arah parigi-poso putus total, sekitar 200-an rumah penduduk hanyut tersapu banjir bandang. Banjir sepanjang Sungai Poboya kota palu menghanyutkan 3 rumah

Nilai pasti kerugian akibat banjir bandang yang melanda Kecamatan Parigi Selatan, Kabupaten Parigi Moutong, hingga kini belum dihitung. Namun diperkirakan kerugian mencapai angka miliaran rupiah. 

Wakil Bupati Parigi Moutong, Kemal Nasir Toana mengatakan, pihaknya lebih mementingkan kebutuhan dasar korban dibanding menghitung kerugian. 

"Prioritas utama massa tanggap darurat ini adalah bagaimana dapat memenuhi kebutuhan dasar para korban," kata Wakil Bupati Parigi Moutong Kemal Nasir Toana yang dihubungi di Parigi, Kamis.

Kebutuhan dasar adalah menyangkut bahan makanan, pelayanan kesehatan dan juga air bersih. Rata-rata korban banjir bandang di daerah itu kehilangan rumah karena hanyut dan rusak, juga perabot dan perlengakapan rumah tangga hilang. 

Selain itu persediaan bahan makanan dan perlengkapan dapur mereka juga dibawa banjir dan ada pula yang tertimbun lumpur dan kayu. Menyangkut kerugian, pemkab hingga kini belum mengiventarisasi.

sumber : relawan sulteng, www.republika.co.id.